Minggu, 18 November 2012

Doa Sebelum Bekerja



Allah, Bapa kami, pencipta manusia dan alam semesta, kami bersyukur kepadaMu, bahwa dengan bekerja kami boleh ambil bagian dalam  karyaMu mensejahterakan dan membahagiakan umat manusia.
Kami mohon bimbinganMu dalam melaksanakan pekerjaan kami hari ini.
Arahkanlah pikiran, perkataan dan perbuatan kami, agar dalam Dikau kami memulai dan menyelesaikannya.
Bimbinglah agar kami dapat bekerja dengan semangat kasih, dengan riang, rajin dan jujur; lebih-lebih agar kami dapat bekerja sama dengan Dikau dan sesama.
Dan kalau menjumpai kesulitan, semoga kami tidak kecil hati apalagi putus asa.
Semua jerih payah yang akan kami jumpai nanti kami persatukan dengan pengurbanan Yesus Kristus, yang hidup bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus kini dan sepanjang masa.
Amin.

Doa Pagi




Ya Allah, Bapa sumber segala kerahiman.
Pada awal hari baru ini aku menghaturkan puji dan syukur kepada-Mu atas perlindungan-Mu sepanjang malam tadi.
Aku bersyukur atas hari baru yang membawa kesegaran dan membangkitkan semangat baru bagi hidupku. Berilah aku kemampuan baru untuk menghayati iman dan mengamalkan kasih sepanjang hari ini.
Bimbinglah aku sepanjang hari ini; arahkanlah pikiran dan budiku, jangan sampai akal merancang pikiran benci dan dendam, tindakan marah dan cemburu, keinginan jahat dan mementingkan diri.
Jagalah lidah dan bibirku, jangan sampai terucap kata yang menyakitkan hati, kata yang kejam menusuk rasa, kata yang tidak benar, kata yang menghina.
Tuntunlah tingkah laku dan perbuatanku, supaya sepanjang hari ini aku bekerja sebaik baiknya, tidak pernah jemu menolong sesama, selalu ramah dan tahu terima kasih, menghayati iman dan mengamalkannya dengan sekuat tenagaku.
Semua ini kami sampaikan kepada-Mu, dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin

Doa Malam



[Puji Syukur no. 80]

Allah, Bapa di surga, aku berlutut dihadapan-Mu dan bersembah sujud kepada-Mu. 
Aku mengucap syukur atas segala kemurahan-Mu, terlebih atas pemeliharaan-Mu pada hari yang lalu. Terima kasih pula atas bimbingan-Mu terhadap pikiran, perkataan, dan perbuatanku sepanjang hari tadi.
Utuslah Roh Kudus menerangi budiku, supaya aku dapat mengetahui dosa-dosaku, dan berilah aku rahmat-Mu supaya aku dapat menyesalinya dengan sungguh...

[ Pemeriksaan Batin, Hening, Disusul dengan Doa Tobat ]

Bapa, utuslah malaikat-Mu selalu melindungi, menerangi, membimbing dan menghantar aku. Sucikanlah jiwa ragaku, agar aku pun hidup suci seperti Maria yang dikandung tanpa noda.
Ya Bapa, berilah aku berkat-Mu, lindungilah aku terhadap segala yang jahat, dan bimbinglah aku kepada kehidupan yang kekal.  
[Amin]
Dan semoga orang yang sudha meninggal, khususnya .... beristirahat dalam kententraman karena kerahiman Tuhan. 
[Amin]

Sabtu, 17 November 2012

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya



Hari ini ada satu siswa kelas X yang dikembalikan ke orang tua, dengan bahasa yang halus adalah dikeluarkan dari sekolah
Berita ini cukup memprihatinkan.
Betapa tidak, ini sebuah pertanda adanya sebuah kesalahan
Sekolah-kah yang salah ? Atau orang tua siswa yang salah ? Atau karena lingkungan anak yang salah ? Atau  karena hal lain ?
Dalam kebiasaan menghadapi sebuah masalah, kita selalu terpaku dengan pertanyaan seperti itu, dan kadang lupa untuk memberikan solusi terhadap siswa yang dikeluarkan dari sekolah
Dalam psikologi perkembangan remaja, salah satu tugas perkembangan remaja adalah mampu melaksanakan tugas perkembangan remaja
Lha kalau siswa dikeluarkan terus mau jadi apa ? Tak akan ada lagi yang membimbing secara formal untuk menyelesaikan tugas perkembangannya
Di sisi yang berbeda, fenomena anak2 yang sudah lulus SMA,  bahkan sudah lulus sarjana-pun ada yang tidak mendapatkan masa depan yang cerah, yang dibuktikan dengan adanya pekerjaan / karir yang sesuai dengan minat dan bakat anak
Kembali ke persoalan siswa dikeluarkan . Siswa ini sudah mendapatkan pembinaan dari sekolah, guru, wali kelas dan Bimbingan konseling, namun tetap saja tidak ada perubahan yang signifinikan. 
Kelonggaran atas tata tertib sudah diberikan kepada anak bermasalah ini.
Jika melihat latar belakang siswa secara pribadi, orang tuanya sudah bercerai. 
Korban dari kegagalan orang tua
Apakah kasus ini menjadi pembenaran terhadap peribahasa : Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya ?

Guruku Tersayang




Pagiku Cerahku
Matahari bersinar
kugendong tas merahku
di pundak

Selamat pagi semua
kunantikan dirimu
di depan kelasmu
menantikan kami

Ref :
Guruku Tersayang
Guru tercinta
Tanpamu apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal
Guruku terimakasihku

Nyatanya diriku
Kadang buatmu marah
Namun segala ma'af
Kau berikan