http://arihdyacaesar.wordpress.com/2012/01/17/tugas-perkembangan-remaja/
Perkembangan
merupakan istilah yang menunjukkan suatu perubahan pada aspek psikis dan lebih
bersifat kualitatif, seperti aspek emosi, kognisi, bahasa, keagamaan, keluwesan
dalam bertindak, dan sebagainya. Pertumbuhan lebih menunjukkan pada
perubahan individu dari segi fisik dan bersifat kuantitatif, seperti
pertambahan tinggi badan, pertambahan atau perubahan jumlah tulang belulang,
pertumbuhan gigi, dan lain-lain.
Istilah
kematangan menunjukkan pada suatu fase kesiapan individu untuk menjalankan
fungsi tertentu (kesiapan untuk berubah) sesuai dengan tingkat perkembangan dan
pertumbuhannya.
Umpamanya kematangan reproduktif yang ditandai dengan menstruasi
pertama yang dialami remaja putri, atau polusi atau mimpi basah yang dialami
remaja putra, kesiapan untuk berjalan, kesiapan untuk sekolah, dan sebagainya.
Dan istilah belajar lebih mengacu pada upaya individu untuk terjadinya
perubahan perilaku.
Sangat
diyakini bahwa tingkat perubahan yang dicapai seseorang akan sangat dipengaruhi
oleh keragaman ‘tuntutan’ tingkat kematangan, pertumbuhan, perkembangan, dan
lingkungannya.
Tuntutan itu disebut dengan istilah tugas perkembangan.
Karena
tugas perkembangan itu umumnya digambarkan sebagai suatu kemampuan atau
keterampilan yang harus dikuasai seseorang, maka menurut Nurhudaya (Supriatna,
2011: 119) tugas perkembangan dapat dirumuskan sebagai suatu atau seperangkat
kompetensi yang harus dimiliki seseorang dalam setiap fase perkembangan, yang
timbul dari tuntutan lingkungan (masyarakat, keluarga, lingkungan sosial, dan
sebagainya), perkembangan fisik (kematangan organ-organ fisik), dan aspirasi,
cita-cita atau karakteristik pribadi masing-masing individu.
Keterampilan-keterampilan
itu harus dimiliki atau dicapai oleh seseorang agar ia ‘menjadi seorang
manusia’ atau dapat ‘mempertahankan dirinya sebagai manusia’, atau untuk dapat
menjalani kehidupannya. Keterampilan atau kompetensi itu juga sering disebut dengan
Life skills atau Skills for Life.
Tugas
perkembangan yang harus dicapai seseorang berbeda untuk setiap tahapnya, sesuai
dengan tuntutan empat faktor tersebut di atas.
Menurut Havigust (Supriatna,
2011: 120), tugas perkembangan usia remaja adalah sebagai berikut:
- Mencapai hubungan-hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya dari kedua jenis.
- Mencapai suatu peranan sosial sebagai pria atau wanita.
- Menerima dan menggunakan fisiknya secara efektif.
- Mencapai kebebasan emosional dari orangtua/orang lain.
- Mencapai kebebasan keterjaminan ekonomis.
- Memilih dan mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan/jabatan.
- Mempersiapkan diri untuk berkeluarga.
- Mengembangkan konsep-konsep dan keterampilan intelektual yang diperlukan sebagai warga negara.
- Menghendaki dan mencapai kemampuan bertindak secara bertanggung jawab.
- Mengembangkan sistem nilai dan etika sebagai pegangan bertindak.
Sunaryo
Kartadinata (Supriatna, 2011: 121), berdasarkan hasil penelitian empiris sejak
1996 merumuskan tugas-tugas perkembangan yang lebih mempertimbangkan kultur
Indonesia menjadi 10 aspek perkembangan pada usia SD dan SLTP, dan 11 aspek
pada usia SLTA dan perguruan tinggi. perbedaan di antara keempat tingkatan
jenjang pendidikan tersebut bukan pada lingkup aspeknya melainkan pada kualitas
pencapaiannya. Aspek-aspek tersebut adalah:
- Landasan Hidup Religius
- Sembahyang dan berdoa
- Belajar agama
- Keimanan
- Sabar
- Landasan Perilaku Etis
- Jujur
- Hormat kepada orang tua
- Sikap sopan dan santun
- Ketertiban dan kepatuhan
- Kematangan Emosional
- Kebebasan dalam mengemukakan pendapat
- Tidak cemas
- Pengendalian emosi
- Kemampuan menjaga stabilitas emosi
- Kematangan Intelektual
- Sikap kritis
- Sikap rasional
- Kemampuan membela hak pribadi
- Kemampuan menilai
- Kesadaran Tanggung Jawab
- Mawas diri
- Tanggung jawab atas tindakan pribadi
- Partisipasi pada lingkungan
- Displin
- Peran Sosial sebagai Pria dan Wanita
- Perbedaan pokok laki-laki dan perempuan
- Peran sosial sesuai dengan jenis kelamin
- Tingkah laku dan kegiatan sesuai dengan jenis kelamin
- Cita-cita sesuai dengan jenis kelamin
- Penerimaan Diri dan Pengembangannya
- Kondisi fisik
- Kondisi mental
- Pengembangan cita-cita
- Pengembangan pribadi
- Kemandirian Perilaku Ekonomis
- Upaya menghasilkan uang
- Sikap hemat dan menabung
- Bekerja keras dan ulet
- Tidak mengharap pemberian orang
- Wawasan Persiapan Karir
- Pemahaman jenis kelamin
- Kesungguhan belajar
- Upaya meningkatkan keahlian
- Perencanaan belajar
- Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya
- Pemahaman tingkah laku orang lain
- Kemampuan berempati
- Kerja sama
- Kemampuan hubungan sosial
- Persiapan Diri untuk Pernikahan dan Hidup Berkeluarga
- Pemilihan pasangan/teman hidup
- Kesiapan menikah
- Membangun keluarga
- Reproduksi yang sehat