Senin, 25 Juni 2012

Renungan untuk ibu


Aku mempunyai pasangan hidup
Saat senang, aku cari paanganku

Saat sedih, aku cari ibuku
Saat sukses, aku ceritakan pada pasanganku
Saat gagal, aku ceritakan pada ibu

Saat bahagia, aku peluk erat pasanganku
Saat sedih aku peluk erat ibuku

Saat liburan aku bawa pasanganku
Saat aku sibuk, aku bawa anakku ke rumah ibu

Saat menyambut ulang tahun, kuberi hadiah pada pasanganku
Saat menyambut ulang tahun ibu, aku hanya  mengucapkan  Selamat ulang tahun ibu ...  

Selalu aku yang ingat pasanganku
Selalu ibu yang ingat aku

Setiap saat aku akan telpon pasanganku
Kalau ingat saja, aku akan telpon ibu

Selalu kubelikan hadiah untuk pasanganku
Entah kapan aku akan belikan hadiah untuk ibu

Saat  ada kesempatan  baik, kami makan di rumah makan favourite
Saat ada  makanan sisa aku ingat ibu

Saat  berdebat aku tak pernah mengakui ibu, tapi pasanganku-lah yang paling benar
Walau selama hidupku, ibuku-lah yang telah membentukku menjadi seperti sekarang ini


Renungkan :
Kalau kau sudah selesai belajar menuntut ilmu dan sudah mendapat pekerjaan yang kau cita2kan, bolehkah kirim uang untuk ibu ?
Apa jawab ibu ???
Ibu tidak minta uang .......
Ibu sudah bahagia melihat anaknya berhasil ....
Sungguh mulia seorang ibu ....

Saat ibu sudah tidak berdaya di usia tua-nya . . . .

Berapa banyak kau sanggup mengunjungi ibu ?
Berapa banyak kau sanggup berlama2 di kamar  ibu ?
Berapa banyak kau sanggup mengelap muntahan  ibu ?
Berapa banyak kau sanggup mengganti lampin – popok  ibu ?
Berapa banyak kau sanggup memandikan  ibu ?
Berapa banyak kau sanggup membersihkan ingus ibu ?
Berapa banyak kau sanggup menyuapi ibu ?
Berapa banyak kau sanggup mengobrol di ranjang ibu ?

Jika ibu sudah tiada :
Berapa banyak kau sanggup mengunjungi makam ibu ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar