Kamis, 16 Desember 2010

Macam-Macam Tahun Baru di Indonesia

Tahun baru adalah suatu perayaan dimana suatu budaya merayakan berakhirnya satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya.
Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaaan tahun baru.

Tahun baru di Indonesia jatuh pada 1 Januari, karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian sama seperti mayoritas negara-negara di dunia.
Kalender Gregorian merupakan modifikasi kalender julian.

Yang pertama kali mengusulkannya adalah doctor Aloysius lilius dari Napoli, Italia dan disetujui Paus Gregorius XIII pada 24 Februari 1582.

Penanggalan tahun ini, berdasarkan tahun masehi.
Awal tahun Masehi merujuk kepada tahun yang dianggap tahun kelahiran Nabi Isa Al-Masih karena itu kalender ini dinamakan Masihiyah.

Di Indonesia selain tahun Masehi yang digunakan secara resmi masyarakat juga mengenal Tahun Baru Hijriya atau Tahun Jawa,
Tahun Baru Imlek atau Tahu Baru Tiongoa
dan Tahun Baru Saka.

Tahun Baru Muharram
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal dan bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya.
Di kebanyakan negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari.
Kalender Hijriyah menggunakan sistem kalender lunar (komariyah).

Kalender Jawa
Sebuah kalender yang merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Budha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya barat.
Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua,
yaitu siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang,
dan siklus pencan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran.

Pada tahun 1625 Masehi,
Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan Agama Islam di Pulau Jawa dalam kerangka Negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka.

Sejak itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender Komariyah atau Lunar, namun tidak menggunakan angka di tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan.
Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan.
Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.


Imlek atau Kalender Tionghoa
Imlek atau kalender Tionghoa adalah kalender lunisolar yang dibentuk dengan menggabungkan kalender bulan dan kalender matahari.
Tahun baru Imlek jatuh pada malam bulan baru pada musim dingin (antara akhir Januari hingga awal Februari)
Kalender Tionghoa memiliki aturan yang sedikit berbeda dengan kalender umum, seperti: perhitungan bulan adalah rotasi bulan pada bumi.
Berarti hari pertama setiap bulan dimulai dengan pada tengah malam hari bulan muada astronomi
(Catatan : "hari" dalam kalender Tionghoa dimulai dari jam 11 malam dan bahkan jam 12 tengah malam).
Satu tahun ada 12 bulan, tetapi setiap 2 atau 3 tahun sekali terdapat bulan ganda
( runyue, 19 tahun 7 kali).
Berselang satu kali jieqi (musim) tahun matahari Cina adalah setara dengan satu permulaan matahari ke dalam tanda zodiak tropis.
Matahari selalu melewati titik balik matahari musim dingin (masuk Capricorn) selama bulan 11.

Tahun Baru Saka
Kalender Saka adalah sebuah kalender yang berasal dari India.
Kalender ini merupakan sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender lunisolar.
Berhubung bulan-bulan pada kalender Saka berawal pada tahun 78 Masehi dan juga disebut sebagai penanggalan Saliwahan.
Kala itu Saliwahana yang adalah seorang raja ternama dari India bagian selatan, mengalahkan kaum saka.
Tetapi sumber lain menyebutkan bahwa mereka dikalahkan oleh Wikramaditya. Wikramaditya adalah seorang musuh atau saingan saliwihana, beliau berasal dari India bagian utara.

source : wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar